Mimpiku, Liverpoolku

Sembari menunggu waktu flight beberapa jam lagi untuk perjalanan dinas ke Narita bersama Garuda, saya tetiba ingin menuliskan sesuatu. Sesuatu tentang Liverpool, klub yang menjadi kesayangan kita. Sudah 31 pertandingan di musim ini yang dilalui. Dengan posisi kedua pada league table dan 7 pertandingan lagi di depan, sudah tentu membuat kebanyakan fans akan berani bermimpi lebih besar, bermimpi Liverpool menjadi juara liga. Saya sendiri, hanya membayangkannya saja sudah mengharu biru. Tak terbayang luapan emosi seperti apa yang muncul saat mimpi itu menjadi kenyataan. 

Bagi saya, Liverpool bukanlah tim yang sehandal "tim baru beranjak besar" macam Chelsea maupun Manchester City. Maafkan saya sebelumnya, bisa jadi ini hanya sebuah pemahaman saya yang minim tentang sepak bola. Saya memang belum paham betul soal formasi, taktik dan strategi bermain yang Rodgers terapkan. Masih ada hal yang menurut saya kurang dari cara bermain dan skill para pemain kita. Yang tampak jelas dari pandangan cetek saya adalah defense yang masih mengkhawatirkan. Terlepas dari itu semua saya selalu yakin bahwa ada keajaiban tentang Liverpool. 

Jujur saja, melihat peringkat kita sekarang, dengan 7 kemenangan berturut-turut yang disuguhkan terakhir, saya tidak menyangka Liverpool bisa sehebat ini. Saya masih ingat beberapa bulan lalu banyak pemain andalan kita yang cidera, keanehan keanehan defender kita yang mungkin sejenak lupa gawang sendiri sehingga bunuh diri, dan rumor disini sana perihal Suarez yang dikabarkan hengkang dari Liverpool. Liverpool is magic. Pujian saya yang tertinggi saya berikan untuk Brendan Rodgers, yang entah bagaimana berhasil memimpin tim kita sampai di posisi sekarang. Namun ada satu hal yang paling membuat saya kagum, yaitu spirit bermain. Kita bisa melihat Kapten yang terus menerus membangun semangat dan mental semua pemain dan spirit itu bisa sampai kepada mereka. 

Bagaimana dengan spirit kita sebagai pendukung Liverpool? Hahaha, saya rasa itu tidak perlu dipertanyakan. Kita semua hampir "gila" saat membahas tentang tim ini. Luapan rindu yang amat sangat untuk melihat Liverpool kembali meraih juara liga terlihat disini sana. Semua rasa haus untuk menang disampaikan hampir setiap saat. Saya sendiri sering diacuhkan dan ditinggal pergi lawan bicara di tempat kerja saat saya membahas tentang mimpi saya perihal Liverpool menjadi juara musim ini. Kerapkali mereka melontarkan kalimat "Mimpi kamu mah!" untuk menjatuhkan semangat saya. Well, mimpi tidak berbayar bukan? Tidak ada salahnya kita semua bermimpi, menikmati semua teriakan semangat yang keluar dari dalam hati. 

Setiap saya mendengar cemoohan miring pendukung tim lain, saya meneriakkan chants "Shankly.. Shankly.. Shankly!! Shankly.. Shankly.. Shankly.. Shankly...." di dalam hati. Entah kenapa sedari dulu, saya selalu mengagumi spirit dan mental juara dalam diri Shankly. Sosok hebat ini dulu berhasil membangkitkan Liverpool dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lain. Fyuh!! Jantung saya berdebar debar membayangkan semangat seorang Shankly. Setiap kita yang menjadi bagian dari Liverpool memerlukan mental semacam ini. Saya sungguh rindu menyaksikan Kapten mengangkat piala di musim ini.

Kawan, kalau saya boleh jujur, hati saya agak menciut memikirkan 2 laga melawan Manchester City dan Chelsea nanti. Saya betul betul khawatir. Sebagai suporter yang kita punya cuma mimpi dan harapan. Saya mohon ingatkan saya untuk tidak gentar dan terus bermimpi. Teruslah berdoa untuk 7 pertandingan di depan. Jangan mengecilkan mental, biarlah api kita tetap menyala. Walk on, with hope in yer heart.

Comments

Popular Posts