Reaching Point Part 1

So, here i am. Sedang duduk di JAS Premier Lounge Soekarno Hatta International Airport, mengenakan pin Pejabat Imigrasi di dada kiri atas dan senjata aktif (read: stamp) di tangan. Ah, sedap nya bahasa gue. Hehehee. Sudah setahun tidak posting hal tentang yang satu ini, yaitu mimpi.

Well, with so many ups and down, gagal lolos tes PTK XXXI di tahun 2011 dan kemudian diterima di tahun berikutnya dengan nama baru yaitu Diksuskim I, akhirnya gue mencapai momen dimana gue dinyatakan sah sebagai Pejabat Imigrasi Indonesia. Kalau sejenak dibayangkan kembali ke masa pendidikan di tahun lalu, rasanya wow. Wow, karena banyak sekali keluhan, banyak hari dimana gue merengut dan kasar, pun pesimisnya gue dengan semua kondisi yang di luar zona nyaman. Heemm.. Malas mengingat lebih detail~

Mundur ke tahun sebelum pendidikan, gue pernah bermimpi untuk ikut Immigration On Board. IOB ini adalah fasilitas yang disediakan Garuda Indonesia untuk penumpangnya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk melakukan pemeriksaan keimigrasian saat berada di pesawat. Fasilitas ini memudahkan penumpang untuk tidak perlu mengantri saat kedatangan di bandara internasional di Indonesia. Saat ini, baru dua bandara internasional yang memiliki layanan IOB, yaitu Soekarno Hatta dan Ngurah Rai. Yang paling menyenangkan dari IOB ini adalah kesempatan 1 hari jalan jalan selama berada di Jepang, Korea, Shanghai, dan Sydney. Selain itu selama disana petugas difasilitasi oleh Garuda Indonesia. Betapa menggiurkannya bertugas saat IOB yaah... :))
Mimpi dan bayangan akan IOB itu sudah begitu melekat di pikiran. Tapi saat pengumuman tes PTK XXXI menghancurkan semua mimpi dan bayangan itu. Rasanya? Sedih dan down berkepanjangan, kehilangan sebuah kesempatan untuk menjadi "insan imigrasi beneran". Menurut gue kala itu, kalau belum bertugas di bandara dan merasakan kompleksitas tugasnya, juga pengalaman IOB berarti belum benar benar menjadi petugas imigrasi. Ini murni pemahaman gue sendiri yaa. Heemm.. Berani kembali memimpikan hal yang sama berat rasanya. Dan terus menerus berada di rutinitas kantor yang sama juga sangat menjemukan. Tapi ngga beberapa lama kemudian, skitar 4 bulan berikutnya diumumkan tentang tes yang sama dengan nama pendidikan yang sudah dirubah menjadi Diksuskim angkatan pertama. Dengan segala kemampuan dan isi otak yang ada, tes pun berhasil dilalui dengan maksimal sampai akhirnya pengumuman hasil tes menyatakan gue lulus dan dinyatakan sebagai siswa Diksuskim I. Yihaa.... Setahun berselang, gue pun lulus dan ditempatkan di Soekarno Hatta International Airport. Dan ini memungkinkan gue untuk mencapai mimpi yang dulu sempat tertunda itu. What a dreams come true! Ini beneran terwujud.

Kemarin tanggal 24-26 gue baru aja melaksanakan tugas pertama gue IOB ke Narita, Jepang. Betapa amazed-nya gue sama kesempatan ini. Anak asli Cilegon bisa mendarat disana dan bertugas mewakili Imigrasi Indonesia. Asli, mengharu biru bahagia. Dan akan lebih banyak jadwal lagi ke depan ke beberapa negara lainnya. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Bapak dan Mama untuk doanya yang terus menerus. Terima kasih untuk beberapa atasan yang sangat mendukung dan mendoakan gue mencapai mimpi ini. Terima kasih untuk teman yang sangat supportive sampai mimpi ini terwujud.

List di Buku Mimpi gue masih banyak. Ada beberapa lagi yang belum terwujud. Dan gue akan mencapai semua list di Buku Mimpi satu persatu. Jangan takut bermimpi, ya. Mimpi itu gratis dan cuma perlu iman dan melangkah. God bless y'all, sesama dreamer!!





Comments

Popular Posts