Halfway Gone

Recently, gw memikirkan kembali apa aja yg terjadi dan telah gw capai dlm hidup. Entah kenapa gw menjadi sedikit malas u/ berpikir tentang hari depan. Gara2 temen2 ato kerabat Bapa ato Mama yg usil2 banget pada nanya.. Yeah, you know, something like "Ise Haletmu? (*Siapa Pacarmu?) ato "Wah udah pantes ni kasi Mama cucu..?" Yah pokonya pertanyaan yg seputar itu deh. Males bgt selalu mendengar pertanyaan2 itu.. This is my life, man. Urus urusan masing2 lah. *Sigh* Hidup tidak selalu hanya melihat ke arah itu kan? Being married bukanlah satu2nya tujuan dlm hidup. Krna gw tau sebagai wanita gw jg pastinya akan menjadi pasangan hidup dari seseorang yg gw kasihi lalu akan mengenakan My Own Wedding Gown idaman nantinya. Masalahnya hanya waktu. So, stop pushing and intrude my life!

Yang lebih gw pikirkan sekarang adalah bagaimana gw bisa mencapai hal yg bisa membanggakan orang tua. Dan juga bagaimana gw bisa mencapai impian2 yg blm kesampaian. 

Ngomong2 soal Impian, ada satu hal yg sebenarnya membuat gw sedih. Yaitu gw ga lagi dipercayakan utk pegang Acara di Pemuda tapi dipindah ke bidang lain yg emng beda. Organizing Event has become my part of life. Karna disitu gw bisa menumpahkan semua  imajinasi, dan bahkan ga segan2 utk All Out abis2an demi tercapainya klimaks dari sebuah Rundown (*soal All Out gw sudah teruji). Dan entah kenapa gw jadi merasa sangat unusably. Seperti tidak ada lagi yg lebih berguna yg bisa gw kerjakan ='< Waktu gw bilang Organizing Event has become my part of life, i mean it. Feels like something has been taken from me. Some special talent, opportunity. Kind of lost everything. Jadi tidak tau lagi gw hrs mengerjakan apa. 

Apparently, it just the beginning. I'm afraid so.....


Mimpi lain yg terkubur adalah mimpi gw punya Worshipper Team yg jadi berkat across countries. Tapi sesaat sebelum keluar album, our little drummer hrs pergi jauh meninggalkan cita2nya bersama kami  karna papanya  dipanggil pulang ke rumah Bapa (* Om ini punya mimpi yg besar ttg kami menjadi Worshipper Team ='<), dan adik kecil kami ini harus ikut pindah bersama mama dan adiknya ke Jawa. Gw secara pribadi mulai tertegun, *oke, ga masalah.. masih ada pengganti*. Seiring jalannya waktu, album sold out di kalangan gereja. Tapi ga pernah ada pembahasan ttg kelanjutan Team ini. Kami pun mulai break secara ga sengaja krna tiap crew pnya aktivitas masing2. Fokus kami waktu itu lebih intern ke Youth Celebration. Former Vocalist and substitute, Bassist, mulai "menghilang" karna cerita dan kegiatan masing2.  Tinggallah gw, guitarist, dan keyboardist yang bertahan.
Lalu hal yg mengejutkan gw terjadi, Keyboardist, yg adalah sahabat gw bermusik, My Worshiping Mate, sahabat dlm suka duka beberapa tahun belakangan, dia memutuskan utk pindah tidak bersama kami lagi. Pindah ministry, yg berarti pindah visi dan  misi juga. Pada saat yang sama mimpi gw hancur berantakan...


Gw masih inget 2004, saat ibadah pemuda gw ditanya Youth Pastor, "Apa mimpimu?" dan gw menjawab dengan segenap hati gw waktu itu,  "Saya ingin punya band rohani yang jadi berkat sampai ke bangsa2 !!!" (*i really comes to tears right now ='<). Wkt itu gw sungguh2 bgt mengucapkannya, krn gw punya mimpi yang besar dengan hal ini. And i don't know why it has to ended like this.


Dan sekarang adalah masanya gw harus direparasi. Aggh.. need sometime to be relief.. Hidup cuma sekali dan gw harus mencapai impian gw. Dan, since mimpi & hal favorite gw berkurang gw hrs mencari lagi hal apa yang bisa jadi mimpi besar gw ke depan.


Lord, take a lead of my life. every dreams of my life are halfway gone. I really don't get to understand Your willing. I really don't. But i have to stay close to Your feet, keep my head bow down before You. I surrender, Lord

Comments

Popular Posts